Opini Batanghari, Jambi - Menarik untuk ditelusuri mengapa kini puyuh jantan menjadi favorit beberapa khayalak ramai di Batanghari, terutama beberapa masyarakat yang tergabung dalam organisasi atau komunitas tertentu.
Kenapa tidak? Karena didalam organinasi ataupun komunitas tentunya sering berkomunikasi dengan teman yang memiliki kesamaan, kesamaan tujuan ataupun kesamaan hobi.
Tentunya ketika saling mengenal satu sama lain, teman-teman pasti tahu kekurangan atau kelebihan yang dimiliki rekan seorganisasi atau komunitas yang bisa menjadi bahan candaan atau bahan ledekkan.
Salah satunya kisah puyuh jantan, yang kini viral khususnya di Batanghari, hal itu terinspirasi dari bait syair lagu daerah Jambi yang berjudul Puyuh Jantan by Tomy Mandala.
kenapa tidak? Karena ketika rekan-rekan satu organisasi atau komunitas yang tidak dapat hadir untuk berkumpul ataupun sedang menjemput anaknya atau dilarang oleh istrinya, maka diledek sebagai puyuh jantan.
Berikut lirik lagunya puyuh jantan yang sangat menarik:
Lain urang lain di awak
Lain orang lain di aku
Urang Karejo Awak Idak
Orang kerjo aku tidak
Nyuci piring ngasuh anak
Nyuci piring mengasuh anak
Nyuci kain jugo butanak
Nyuci baju juga masak nasi
….
Kalau hidup sedang tertekan
Kalau hidup sedang tertekan
Ekonomi dak karuan
Ekonomi tidak tentu arah
Sepuluh bulan pengangguran
Sepuluh bulan pengangguran
Nasib macam puyuh jantan
Nasib seperti puyuh jantan
….
Ile la sudah mudek la sudah
Ke hilir sudah ke hulu sudah
Cari karejo sabana payah
Mencari kerja yang sangat susah
Tanyo kekanti kesano sini
Bertanya kepada teman sana sini
Tapaso bini nan mancari
Terpaksa istri yang bekerja
Kami dirumah menghitung hari
Kami dirumah menghitung hari
Sebulan ado tigo puluh hari
Sebulan ada tiga puluh hari
….
Lagu tersebut dinyanyikan oleh para lekaki, yang seakan-akan menggambarkan kisah burung puyuh jantan.
Karena menurut informasi yang didapat dari daerah Jambi, burung puyuh jantan itu adalah burung yang bertugas membuat sarang untuk bertelur, menjaga telur, dan menjaga anak-anaknya, sedangkan puyuh betinanya yang bekerja mencari makan.
Jadi tidak heran, label puyuh jantan digunakan untuk meledek rekan, hingga viral di facebook. Karena menampilkan foto bapak-bapak yang sedang menggendong anaknya dengan caption Puyuh Jantan.
(Randy)